Kamis, 18 September 2014

MY SHORT STORY



Libur akhir semester, 1 minggu lagi.Namun Ali tetap bekerja keras memikul beras yang di mobil hitam ituintuk dipindahkan ke toko milik Ce’Ani. Menjadi tukang pikul beras merupakan salah satu kerja serabutan Ali di kala libur tiba. Namun tak jarang, Ali bekerja di kla pulang sekolah. Kondisi keuangan yang menghimpit kebutuhan memaksa Ali untuk bekerja sewaktu ia masih duduk di sekolah dasar.Ditambah lagi ayahnya meninggal sejak ia masih duduk di kelas 2 sekolah dasar. Pekerjaan apapun ia lakukan yang penting halal untuk membiayai dirinya sekolah dan juga membantu ibunya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ibunya adalah seorang pembatu rumah tangga di rumah tetangganya..Ali memiliki seorang saudara tiri perempuan yang masih berumur dua tahun.Ali sangat menyayangi adiknya itu meskipun mereka bukan sudara kandung. Sepulang sekolah Ali biasanya pergi ke dermaga untuk menanti kapal berlabuh. Dermaga itu bernama dermaga ramah tamah, tetapi namanya tidak menunjukkan sikap penduduk di sekitar dermaga itu. Kebanyakan penduduk di daerah itu adalah seorang yang pendiam. Mereka juga jarang bicara, hanya sering menggunakan bahasa isyarat. Hal itu merupakan warisan nenek moyang mereka. Katanya diam itu emas, sehingga tak jarang kesalahpahaman sering terjadi yang mengakibatkan mereka bertengkar. Hari itu ada sebuah kapal nelayan bersandar, Ali cepat-cepat menaiki kapal itu untuk memikul ikan-ikan yang yang dibawa oleh nelayan untuk dipindakan. Namun di kapal itu tidak ada ikan-ikan. Ali bertanya kepada pak Ohang pemilik kapal itu “Pak, hari ini tak ada ikan ?”.”Ia nak ...tak tahulah kenapa tak ada ikan ikan yang menyangkut di jali-jali bapak”jawab pak Ohang. Sontak hal itu membuatnya sedih dan menundukkan kepala di depan pak Ohang. Akhir-akhir ini cuaca memang tidak bersahabat. Angin kencang sering berdatangan dan ombk dilautan meninggi.Melihat Ali menunduk di depannya pak Ohang langsung menepuk pundak Ali dan berkata”Ali jangan sedih ...masih ada pekerjaan lain yang menantimu, kamu bisa membersihkan kapal ini, nanti aku beri upah kok”.Ali dengann segera mencium tangan pak Ohang dan berterima kasih,semangatnya kini kembali. Hari menjelanh maghrib. Ali kembali kerumahnya.Seperti biasanya setiap malam ia belajar. Tapi malam itu ia tidak belajar,karena ibunya sedang sakit,ia harus menjaga adiknya.Malam itu angin bertiup sangat kencang,atap rumah seakan ingin terlepas terbawa anagin. Ali menjadi was-was dan khawatir jika sampai- sampa badai dang. Ia pun mendekat ke ibunya,..........TO BE CONTINUED!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar