Libur
akhir semester, 1 minggu lagi.Namun Ali tetap bekerja keras memikul beras yang
di mobil hitam ituintuk dipindahkan ke toko milik Ce’Ani. Menjadi tukang pikul
beras merupakan salah satu kerja serabutan Ali di kala libur tiba. Namun tak
jarang, Ali bekerja di kla pulang sekolah. Kondisi keuangan yang menghimpit
kebutuhan memaksa Ali untuk bekerja sewaktu ia masih duduk di sekolah
dasar.Ditambah lagi ayahnya meninggal sejak ia masih duduk di kelas 2 sekolah
dasar. Pekerjaan apapun ia lakukan yang penting halal untuk membiayai dirinya
sekolah dan juga membantu ibunya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ibunya
adalah seorang pembatu rumah tangga di rumah tetangganya..Ali memiliki seorang
saudara tiri perempuan yang masih berumur dua tahun.Ali sangat menyayangi
adiknya itu meskipun mereka bukan sudara kandung. Sepulang sekolah Ali biasanya
pergi ke dermaga untuk menanti kapal berlabuh. Dermaga itu bernama dermaga
ramah tamah, tetapi namanya tidak menunjukkan sikap penduduk di sekitar dermaga
itu. Kebanyakan penduduk di daerah itu adalah seorang yang pendiam. Mereka juga
jarang bicara, hanya sering menggunakan bahasa isyarat. Hal itu merupakan
warisan nenek moyang mereka. Katanya diam itu emas, sehingga tak jarang
kesalahpahaman sering terjadi yang mengakibatkan mereka bertengkar. Hari itu
ada sebuah kapal nelayan bersandar, Ali cepat-cepat menaiki kapal itu untuk
memikul ikan-ikan yang yang dibawa oleh nelayan untuk dipindakan. Namun di
kapal itu tidak ada ikan-ikan. Ali bertanya kepada pak Ohang pemilik kapal itu
“Pak, hari ini tak ada ikan ?”.”Ia nak ...tak tahulah kenapa tak ada ikan ikan yang
menyangkut di jali-jali bapak”jawab pak Ohang. Sontak hal itu membuatnya sedih
dan menundukkan kepala di depan pak Ohang. Akhir-akhir ini cuaca memang tidak
bersahabat. Angin kencang sering berdatangan dan ombk dilautan meninggi.Melihat
Ali menunduk di depannya pak Ohang langsung menepuk pundak Ali dan berkata”Ali
jangan sedih ...masih ada pekerjaan lain yang menantimu, kamu bisa membersihkan
kapal ini, nanti aku beri upah kok”.Ali dengann segera mencium tangan pak Ohang
dan berterima kasih,semangatnya kini kembali. Hari menjelanh maghrib. Ali
kembali kerumahnya.Seperti biasanya setiap malam ia belajar. Tapi malam itu ia
tidak belajar,karena ibunya sedang sakit,ia harus menjaga adiknya.Malam itu
angin bertiup sangat kencang,atap rumah seakan ingin terlepas terbawa anagin.
Ali menjadi was-was dan khawatir jika sampai- sampa badai dang. Ia pun mendekat
ke ibunya,..........TO BE CONTINUED!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar