Kamis, 18 September 2014

MATERI KEORGANISASIAN



KEILMUAN
A.    Mazhab Berfikir
1.      Rasionalisme muncul pada abad ke-17 dan tokoh yang dikenal dalam mazhab ini adalah Rene Descrates (1596-1650) yang memopulerkan ungkapan cogito ergo sum yang berarti aku berpikir maka aku ada. Menurut Descrates, manusia memiliki kebebasan dalam berkehendak oleh karena itu manusia dapat merealisasikan kebebasannya tersebut dan kebebasanlah yang merupakan ciri khas kesadaran manusia yang berpikir. Mazhab ini menekankan metode filsafatnya pada rasionalitas dan sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah rasio atau akal. Metode deduktif menjadi metode yang popular dalam mazhab ini. Metode tersebut menggunakan pola penalaran dengan mengambil kesimpulan dari suatu yang umum untuk diterapkan kepada hal-hal yang khusus. 
2.      Empirisme  merupakan mazhab yang menekankan pada pengalaman nyata atau empiris yang menjadi sumber dari segala pengetahuan. Bahwa sebuah pengalaman yang khusus merupakan kesimpulan dari kebenaran-kebenaran yang bersifat umum. Ini merupakan kebalikan dari mazhab rasionalisme, seiring pula kemunculan mazhab empirisme pada abad yang sama dengan rasionalisme. Tokoh yang terkenal dalam mazhab ini adalah Thomas Hobbes (1588-1679) dan John Locke (1632-1704). Menurut kedua tokoh ini, pengalaman adalah awal dari semua pengetahuan dan dapat memberikan kepastian. Pengalaman ini bisa berupa pengalaman lahiriah maupun batin yang keduanya saling berhubungan. Pengalaman lahiriah menghasilkan gejala-gejala psikis yang harus ditanggapi oleh pengalaman batiniah.
3.      Idealisme merupakan istilah yang digunakan oleh Leibniz pada abd ke-18. Merujuk pada pemikiran Plato bahwa idealisme memfokuskan pemikiran bahwa seluruh realitas itu bersifat spiritual atau psikis, dan materi yang bersifat fisik sebenarnya tidaklah nyata. Pemikiran ini didukung oleh George Wilhem Friederch Hegel (1770-1831) di Jerman yang memiliki pendapat bahwa yang mutlak adalah roh yang mengungkapkan dirinya di dalam alam dengan maksud agar dapat sadar akan dirinya sendiri dan hakikat dari roh itu adalah idea tau pikiran. Menurut Hegel, semuanya yang real bersifat rasional dan semuanya yang rasional bersifat real. Metode dialektik diperkenalkan oleh Hegel dengan menerapkan tiga proses dialektik, yaitu teas, antitesa, dan sintesa dimana ia mengusahakan kompromi antara beberapa pendapat yang berlawanan satu sama lainnya.
B.     Perbedaan Ilmu Berdasarkan Paham Barat dan Timur
Paham barat memisahkan ilmu dan pengetahuan . sedangakan teori timur saling terkait dan tidak bisa dipisahkan karena ilmu adalah sesuatu yang kita ketahui , sedangkan pengetahuan yaitu mencari tahu,mengembangkan, dan harus melakukan penelitian untuk membuktikan. Tujuan menuntut ilmu di dalam Islam ialah untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan ke dalam diri seseorang dan kepribadiannya. Dengan demikian, hasil dari penanaman kebaikan tersebut sangat berpengaruh dalam membentuk jiwa (psikologis). Sehingga tujuan akhir dari menuntut ilmu adalah untuk menghasilkan manusia yang baik (to produce a good man).Adapun dalam perspektif Barat, tujuan menuntut ilmu ialah untuk menghasilkan warga negara yang baik (to produce a good citizen). Dari sini dapat diketahui bahwa menghasilkan warga negara yang baik, berarti sama juga dengan menghasilkan rakyat yang baik. Baik untuk sistem pemerintahan demokrasi, oligarki, maupun monarki.
C.    Pembagian ilmu
Ilmu pengetahuan adalah semua usaha untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.Pembagian Ilmu Pengetahuan :
1.      Ilmu Alamiah adalah ilmu yang mempelajari alam dan manusia serta seluruh isi nya dan merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta
2.       Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari semua aspek kemanusiaan atau metode ilmiah untuk mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.
3.      Ilmu Budaya adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar-dasar atau pengetahuan yang dapat memberikan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Perbedaan Ilmu Alamiah, Sosial dan Budaya.
- ilmu alamiah lebih ditekan kan dengan gejala-gejala kehidupan alam semesta,
- ilmu sosial lebih ke soal interaksi antar sesama manusia.
- ilmu budaya lebih menunjukkan konsep-konsep untuk mengkaji masalah-masalah manusia.
D.    Asal Muasal Ilmu
Kata ilmu dalam bahasa Arab “ilm” yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (material saja), atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. 



KEMAHASISWAAN
A.     Pengertian Kemahasiswaan
Kemahasiswaan adalah segala yang berhubungan dengan mahasiswa.Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989). Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dengan itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam mencari kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta secara moril akan dituntut tanggung jawab akdemisnya dalam menghasilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkunga. Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa.
B.     Fungsi dan Peran Mahasiswa
Sebagai mahasiswa berbagai macam lebel pun disandang, ada beberapa macam label yang melekat pada diri mahasiswa, misalnya:
1.      Direct Of Change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena SDMnya yg banyak
2.   Agent Of Change, mahasiswa agent perbahan,maksudnya sdm2 untuk melakukan perubahan
3.      Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu ga akan pernah habis.
4.      Moral Force, mahasiswa itu kumpulan orang yg memiliki moral yg baik.
5.      Social Control, mahasiswa itu pengontrol kehidupan sosial,cntoh mengontrol kehidupan sosial yg dilakukan masyarakat.
Namun secara garis besar, setidaknya ada 3 peran dan fungsi yang sangat penting bagi mahasiwa, yaitu :
Pertama, peranan moral, dunia kampus merupakan dunia di mana setiap mahasiswa dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Disinilah dituntut suatu tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai indidu untuk dapat menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan moral yang hidup dalam masyarakat.
Kedua, adalah peranan sosial. Selain tanggung jawab individu, mahasiswa juga memiliki peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Ketiga, adalah peranan intelektual. Mahasiswa sebagai orang yang disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan status tersebut dalam ranah kehidupan nyata.

C.      Tanggung Jawab Mahasiswa

Banyak dari kita  berfikir, bahwa tujuan kuliah hanya untuk mendapatkan ijazah dan setelah itu mendapat pekerjaan. Namun, perlu diketahui, cita-cita kampus tidaklah demikian. Hal ini sudah tertera di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 20 ayat 2, dinyatakan bahwa “perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengembangan masyarakat.”
Itu artinya, mahasiswa tidak hanya mempunyai tugas di kampus saja, karena kita mengemban tugas sosial yang sangat berat. Selain dituntut untuk belajar di kampus dan pintar dalam teori, kita juga diharapakan mampu mengembangkan potensi masyarakat dan membangun tatanan masyarakat yang adil dan makmur. Selama masih menyandang gelar mahasiswa, mereka berkewajiban untuk menciptakan masyarakat adil makmur. Maka, sejak dini mahasiswa harus memahami tugas dan wewenangnya.
Menjadi seorang mahasiswa banyak sekali kewajiban yang harus di pertanggung jawabkan. contohnya seperti tugas-tugas yang telah diberikan oleh dosen, tanggung jawab untuk belajar, tanggung jawab untuk menyelesaikan perkuliahan sampai lulus, tanggung jawab menjaga diri sendiri dan masih banyak lagi tanggung jawab yang harus dilakukan sebagai seorang mahasiswa. Jadi kita sebagai mahasiswa harus bisa bertanggung jawab dalam menjaga dirinya sendiri.

D.     Sejarah Mahasiswa
Sejarah perkembangan indonesia tidak lepas dari sebuah gerakan mahasiswa, dimulai dari sebuah organisasi modern yang didirikan pada tanggal 20 mei 1908, yang diberi nama Boedi Oetomo, yang bertujuan untuk kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan perdagangan, kehadiran organisasi tersebut merupakan tonggak perjuangan mahasiswa. Pada pertengahan tahun 1923, kembali hadir sebuah perkumpulan mahasiswa yang tergabung dalam Indonesisce Vereninging yang nantinya aka berubah menjadi Perhimpunan Mahasiswapada tahun 1925, latar belakang terbentuknya perkumpulan tersebut dikarenakan kekecewaan terhadap perkembangan kekuatan perjuanga di indonesia pada waktu itu,sehingga mereka membentuk sebuah kelompok studi yakni Indonesisce Studie Club) yang diketuai oleh Bapak Soetomo, kelompok studi tersebut dimotori oleh Bapak Soekarno dan diresmika pada tanggal 11 juli 1925. Dari kebangkitan kaum terpelajar dan mahasiswa, intelektual  dan aktivis itulah munculah sebuah harapa baru bagi pergerakan pemuda yakni Sumpah Pemuda yang diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 1928, sumpah pemuda dicetuskan melalui kongres pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober 1928.

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar